Minggu, 21 September 2014

RAP sebagai Sarana Hipnosis Massal



Sebelumnya saya pernah menyinggung tentang Rap dan  teraphy Neuraplasticity sebagai  pencegah stroke, kali ini saya akan membahas tentang Bisakah Rap sebagai sarana Hipnosis massal?
secara sains, seharusnya bisa.

tapi sebelum menuju ke ke otak, coba tanya pada diri sendiri..

pernahkah kalian merasakan mood yang berubah tergantung lagu Rap apa yang didengarkan.?
pernahkah kalian merasa tergugah dengan lirik yang rapper yang sampaikan.?
pernhkah kalian merasakan bahwa Rapper ini bisa secara otomatis membuat kita menganggukan kepala atau bahkan menangis.?

terkadang bukan liriknya yg membuat kita terbawa suasana, tetapi kombinasi antara musik dan lirik.

mood kita yang berubah karena musik itu adalah efek dari gelombang yang dipancarkan oleh audio /musik dan kemudian ditangkap oleh otak kita dengan gelombang yang sama.

itu kenapa saat orang yang sedang galau, kebanyakan lebih suka mendengarkan musik sedih, kalaupun musik yang dia dengarkan bertempo cepat ataupun keras dia akan cenderung merasa hampa atau kesepian,
karena gelombang yang dipancarkan dan diterima tidak dalam frekuensi yang sama, oleh karena itu jadinya ga connect.


sekarang kita masuk ke Otak kita masing2.


Masing2 otak memiliki gelombang yang dipancarkan dalam hitungan Hz (hertz)
disat kita sedih, sakit, senang, gembira, cemas, damai. masing2 mood/ perasaan tersebut akan memancarkan gelombang dengan frekuensi yang berbeda2 pula.

ada beberapa gelombang otak

- delta (0.5 Hz - 4 Hz)
- Theta (4 Hz - 8 Hz)
- Alpha ( 8 Hz - 12 Hz)
- Beta ( di atas 12 Hz - 20 Hz)
- Gamma ( 20 Hz - 40 Hz)


Saat kita dalam kondisi Delta itu kita dalam kondisi yang sangat lelap, tidak bermimpi dan tubuh benar2 istirahat.

Theta  adalah kondisi alam imajinasi kita dalam keadaan yang paling liar, ekspresif di alam mimpi

"Alpha adalah kondisi dimana kita sedang keadaan sadar namun sangat relaks, kondisi ini adalah kondisi yang paling tepat untuk menerima sugesti"

Beta adalah kondisi dimana kita sedang dalam kondisi sepenuhnya bekerja, seperti berjalan , fokus pada satu hal

Gamma adalah fase dimana kita pada tingkat konsentrasi yang tinggi seperti, bertarung , kejuaraan,panik, cemas.

mengapa saat kondisi "alpha" saya memberikan tanda petik?
 karena pada kondisi seperti itulah kita bisa dengan mudah menerima sugesti, dalam hal ini kata2.

dan tekhnik serta musik apakah yang paling tepat untuk sarana penyampaian sugesti?
tidak hanya sugesti yang menenangkan, tapi menanamkan kesadaran , paham, bahkan ideologi...

yap! itu adalah Rap!


contoh :

kenapa kita begitu berkonsentrasi pada setiap lirik "Semiotika Rajatega" homicide.?

mengapa kita bisa begitu FOKUS pada lagunya?

karena bukan hanya cara Rap nya, tapi juga instrument musiknya.




intro semiotika rajatega yang mengalun,lembut, sedikit ngeri..
 ini membuat otak kita masuk ke fase Alpha, dimana itu membuat otak kita sedikit relaks.
saat frekuensi otak sudah sama dengan musik.
begitu Kick dan lirik masuk, secara bertahap kita masuk ke fase Beta.

dan di saat lirik "MC butuh federasi dan breakbeats berdasi" masuk.
otak kita di switch masuk ke fase gamma.

itulah mengapa kita merasakan emosinya, marahnya, getarannya.

coba dengarkan.

selain Homicide...

"The Song of Sabdatama" Jogja Hiphop foundation juga membawa kita ke fase Alpha.



dan, banyak lagi contoh-contoh lagu yang Rap lain.


Rap adalah salah satu cara untuk menanamkan sugesti, pemahaman.
bahkan Rap juga bisa mempengruhi sudut pandang dan cara berpikir kita.

karena sadar atau tidak, suka atau tidak Rap bisa menjadi salah satu sarana Hipnosis massal.



-Aswin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar